Kegiatan Perusahaan dan Akuntansi

Bagikan Tulisan ini
Email this to someone
email
Share on Facebook
Facebook
Tweet about this on Twitter
Twitter
Print this page
Print

PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI

Konsep Entitas atau Kesatuan Usaha. Maksudnya adalah suatu organisasi atau bagian dari organisasi yang berdiri sendiri, terpisah dari organisasi lain atau individu lain.

Artinya, bahwa kejadian keuangan yang menyangkut suatu kesatuan usaha tidak boleh dicampur dengan kesatuan usaha lain atau dengan pemiliknya dan sebaliknya.

Prinsip Obyektivitas. Maksudnya adalah catatan dan laporan harus didasarkan pada data yang dapat dipercaya sebagai laporan yang menyajikan informasi yang tepat dan berguna.

Prinsip Cost (Biaya). Prinsip ini menetapkan bahwa harta atau jasa yang dibeli atau diperoleh harus dicatat atas dasar biaya yang sesungguhnya. Meskipun pembeli tahu bahwa harga mungkin masih bisa ditawar, tetapi barang atau jasa yang dibeli akan dicatat dengan harga yang sesungguhnya disepakati dalam transaksi yang bersangkutan.

KEGIATAN PERUSAHAAN DAN AKUNTANSI

Ketika seseorang atau sekelompok orang memutuskan untuk mendirikan sebuah usaha, maka berarti ia (mereka) telah bersedia mengikatkan sebagian harta atau sumber daya yang dimiliki untuk dipakai dalam perusahaan untuk mencapai tujuannya.

Akuntansi mempunyai peran penting dalam proses pencatatan dan pelaporan akuntansi tersebut. Untuk menggambarkan hubungan antara kegiatan perusahaan dan akuntansi, berikut ini akan diuraikan mengenai contoh siklus kegiatan perusahaan dan catatan yang dibuat.

Siklus Kegiatan Perusahaan[1]

TRANSAKSI USAHA

Transaksi usaha merupakan kegiatan yang mempengaruhi posisi keuangan suatu perusahaan.

Transaksi usaha yang dilakukan perusahaan akan mengakibatkan perubahan pada jumlah atau komposisi persmaan antara kekayaan dan sumber pembelanjaan. Data atas transaksi yang dikumpulkan dijadikan sebagai dasar untuk membuat berbagai macam laporan.

Sebagaimana disebutkan di muka bahwa, suatu transaksi usaha harus dapat diukur. Alat pengukur transaksi yang digunakan dalam akuntansi adalah satuan nilai uang. Suatu transaksi yang tidak dapat dinilai dengan uang tidak dilakukan pencatatan. Hanya harga yang telah disetujui bersama merupakan dasar objektif untuk tujuan akuntansi.


[1] SR, Soemarso. 2004. Akuntansi Suatu Pengantar Buku 1. Jakarta : Penerbit Salemba Empat. Hlm.25