Sistem dan Arsitektur Informasi

Bagikan Tulisan ini
Email this to someone
email
Share on Facebook
Facebook
Tweet about this on Twitter
Twitter
Print this page
Print

DEFINISI SISTEM INFORMASI

Sistem informasi adalah suatu sistem yang ada di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi yang bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan pihak luar tertentu dengan laporan yang diperlukan.

Dalam suatu sistem informasi, terdapat komponen-komponen seperti :

  • Perangkat keras  (hardware), mencakup peranti-peranti fisik seperti komputer dan printer.
  • Perangkat lunak (software) atau program, yaitu sekumpulan instruksi yang memungkinkan perangkat keras untuk dapat memproses data.
  • Basis Data (database), adalah sekumpulan tabel, hubungan dan lain-lain yang berkaitan dengan penyimpanan data. 
  • Prosedur, adalah sekumpulan aturan yang dipakai untuk mewujudkan pemrosesan data dan pembangkitan keluaran yang dikehendaki.
  • Personil atau orang, adalah semua pihak yang bertanggungjawab dalam pengembangan sistem informasi, pemrosesan dan penggunaan keluaran sistem informasi.
  • Jaringan komputer dan komunikasi data, merupakan sistem penghubung yang memungkinkan sumber (resources) dipakai secara bersama atau diakses oleh sejumlah pemakai.

Namun demikian, tidak semua system informasi mencakup keseluruhan komponen-komponen tersebut. Sebagai contohnya adalah, sistem informasi pribadi yang hanya melibatkan seorang pemakai dan sebuah komputer, tidak melibatkan fasilitas jaringan dan komunikasi. Akan tetapi, sistem informasi kelompok kerja (workgroup information system) yang melibatkan sejumlah orang dan sejumlah komputer memerlukan sarana jaringan dan komunikasi.

SISTEM INFORMASI STRATEGIS

Sistem informasi strategis merupakan alat untuk mengimplementasikan strategi dengan menggunakan informasi, pengolahan informasi dan/atau komunikasi informasi (Martin, 1994)[1].

Dua pengaruh penerapan sistem informasi strategis adalah pertama, pengaruh bersaing yaitu pengaruh yang secara langsung berdampak pada kemampuan bersaing. Kedua, pengaruh industri yaitu pengaruh yang dapat menciptakan aliansi dengan pelanggan.

ARSITEKTUR INFORMASI

Arsitektur informasi atau arsitektur teknologi informasi, arsitektur sistem informasi, infrastruktur teknologi informasi adalah suatu pemetaan atau rencana kebutuhan-kebutuhan informasi di dalam suatu organisasi. Arsitektur ini berguna sebagai penuntun bagi operasi sekarang atau menjadi cetak-biru (blueprint) untuk arahan di masa yang akan datang. Tujuannya adalah, agar divisi teknologi informasi memenuhi kebutuhan-kebutuhan bisnis strategis organisasi. Oleh karenanya, arsitektur informasi memadukan kebutuhan informasi, komponen sistem informasi, dan teknologi pendukungnya.

                Menurut Laudon & Laudon, arsitektur informasi adalah bentuk khusus yang menggunakan teknologi informasi dalam organisasi untuk mencapai tujuan-tujuan atau fungsi-fungsi yang telah dipilih. Sedangkan menurut Zwass, arsitektur informasi adalah desain sistem komputer secara keseluruhan (termasuk system jaringan) untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan organisasi yang spesifik.

Berdasarkan Arsitektur Teknologi yang digunakan, maka Arsitektur Informasi dibedakan menjadi 3 macam, yaitu :

  • Arsitektur Tersentralisasi (centralized), merupakan suatu proses pelayanan informasi yang dikelola secara terpusat. Arsitektur terpusat sudah dikenal sejak tahun 1960-an dengan mainframe sebagai sentralnya. Mainframe adalah komputer yang berukuran relatif besar yang digunakan untuk menangani data yang berukuran besar, dengan ribuan terminal untuk mengakses data dengan kecepatan yang sangat baik dan melibatkan jutaan transaksi. Seiring dengan perkembangan teknologi informasi, dominasi mainframe pada lingkungan dengan komputasi terpusat menjadi berkurang karena kehadiran minicomputer dan mikrokomputer (atau disebut dengan PC-Personal Computer) yang berkemampuan lebih kecil tetapi dengan harga jauh lebih murah.
  • Arsitektur Desentralisasi (decentralized),adalah suatu proses pelayanan informasi yang dikelola secara tersebar atau terdistribusi. Sistem pemrosesan data terdistribusi (atau biasa disebut sebagai komputer tersebar) sebagai sistem yang terdiri atas sejumlah komputer yang tersebar pada berbagai lokasi yang dihubungkan dengan sarana telekomunikasi dengan masing-masing komputer yang mampu melakukan pemrosesan serupa secara mandiri dan bisa saling berinteraksi dalam pertukaran data.    

Arsitektur Client-Server,adalah suatu proses pelayanan informasi yang database utamanya dikelola server, sedangkan proses analisis lebih lanjut dilakukan oleh client. Dewasa ini konektivitas antara berbagai macam komputer sudah sangat tinggi. Beragam komputer dari produsen yang bermacam-macam bisa saling berinteraksi. Perkembangan ini disusul oleh kemudahan perangkat lunak untuk saling berinteraksi pula. 

Client adalah sembarang sistem atau proses yang melakukan sesuatu permintaan data atau layanan ke server. Server adalah system atau proses yang menyediakan data atau layanan yang diminta oleh client.

Client mempunyai kemampuan untuk melakukan proses sendiri. Ketika sebuah client meminta suatu data ke server, server akan segera menanggapinya dengan memberikan data yang diminta ke client bersangkutan. Setelah data diterima, client segera melakukan pemrosesan.

Model komputasi yang berbasis client/server mulai banyak digunakan pada sistem informasi. Dengan menggunakan arsitektur ini, sistem informasi dapat dibangun dengan menggunakan perangkat lunak dari bermacam vendor.


[1] Husein, M.Fakhri dan Amin Wibowo. 2006. Sistem Informasi Manajemen,    

Edisi Revisi Cetakan Kedua. Yogyakarta : UPP STIM YKPN. Hlm.27 & 31


Judul buku: Sistem Informasi Manajemen Edisi 2, Penulis: Ais Zakiyudin, SE., MM.