AISZAKI.com – Dapat kabar dari anakku dari Turki hari ini (12/5/20) kalau dia baru saja dikasih uang oleh pemilik rumah yang dia kontrak sebesar 130 tele, jika dirupiahkan sekitar Rp. 325.000.

Saya nanya, “Itu uang apa Shah?” “Kemungkinan itu uang sedekah ramadhan dari pemilik rumah kontrakan”. “Kita kan perantau dan pelajar, mungkin menurut mereka kita adalah pihak yang layak dikasih sedekah”. Ujar Hafshah.
Silakan baca: Menghadiri Acara Indonesia di Kota Bursa
Alhamdulillah, ternyata orang-orang Turki memiliki jiwa sosial dan kepekaan yang tinggi. Sekalipun kita tidak mengharap sedekah saat ini, tetap saja itu adalah rizki dari Allah SWT yang harus disyukuri dan dimanfaatkan dengan baik. Yang salah besar adalah apabila kita mengharapkan pengasihan dari orang lain. Karena hal demikian adalah tanda mentalitas miskin yang banyak menjangkiti manusia.
Saya sendiri sebagai orang tua sangat terharu mendengar kabar ini, bahkan hampir meneteskan air mata. Karena ikut merasakan getaran kebaikan warga Istanbul yang sangat baik kepada para perantau. Mereka sangat peduli dengan anak-anak yang datang dari negeri yang jauh, yang bahkan mereka sendiri tidak pernah membayangkan seperti apa negerinya.
Mereka tidak mengenal anakku, juga tidak mengenal anak-anak yang lain. Tetapi mereka memiliki nurani untuk menyayangi anak-anak kami seperti anak-anak mereka. Satu hal yang pasti, hati mereka sangat terpaut karena ajaran Islam yang sangat luhur.
Etika yang baik jika kita menerima pemberian dari orang lain adalah, selalu bertekad untuk memberikan balasan yang lebih baik sesuai kemampuan kita. Itulah mentalitas kaya yang selalu diajarkan Rasulullah SAW.
Baik-baik ya anakku…
Baca juga: Manajemen Uang dan Waktu, Kunci Utama Sukses