AISZAKI.com – Dalam salah satu episode dalam peperangan Pangeran Diponegoro melawan penjajah Belanda adalah adanya beberapa peristiwa perundingan yang melibatkan pihak Belanda dan pihak pejuang. Kali ini Pangeran Diponegoro yang diwakili oleh salah seorang panglima terbaiknya, yaitu Ali Basah Kertopengalasan membacakan persyaratan perdamaian di depan pemimpin militer Belanda di Yogyakarta.
Inilah poin-poin persyaratan yang diajukan Pangeran Diponegoro jika ingin mengakhiri peperangan, orang-orang Belanda diberikan lima pilihan, yaitu:
Silakan baca: Apa yang Menyebabkan Belanda Menjajah Nusantara?
Pertama, jika mereka tetap ingin tinggal di Jawa dan menjadi serdadu sewaan orang Jawa, maka mereka akan diizinkan menyandang pangkat dan mendapatkan gaji. Namun, mereka harus berjanji untuk menjadi ‘pedang Allah’, yakni selalu membantu Sang Mulia Sultan (Pangeran Diponegoro) untuk memerangi orang kafir dan kafir murtad yang berbuat zalim.
Kedua, jika mereka betah di Jawa dan hendak bergiat dalam usaha dan niaga, maka mereka akan diberi tempat di Pesisir Utara yang dikhususkan untuk itu.
Ketiga, jika mereka mau kembali ke Nederland, maka orang Jawa dan orang Belanda akan tetap menjadi sahabat satu sama lain.
Keempat, jika orang Belanda membutuhkan hasil bumi orang Jawa mereka wajib membayar dengan harga yang pantas. Dan jika menyewa lahan, mereka juga harus membayar dengan jumlah yang semestinya.
Kelima, jika mereka mau masuk Islam, tentulah semua perselisihan akan tuntas, masalah berakhir dan kedudukan mereka di sisi Yang Mulia Sultan adalah saudaranya dalam iman; bagaikan satu bangunan yang saling menguatkan satu sama lain dan bagaikan satu tubuh yang bila satu bagiannya sakit, maka yang lain turut merasakan.
Baca juga: Sayang apa Lebay Hayoo…
Catatan: Tulisan ini diambil dari buku yang berjudul “Sang Pangeran dan Janissary Terakhir”, karya: Salim A. Fillah, halaman 129.