Apa yang Menyebabkan Belanda Menjajah Nusantara?

Bagikan Tulisan ini
Email this to someone
email
Share on Facebook
Facebook
Tweet about this on Twitter
Twitter
Print this page
Print

AISZAKI.com – Dahulu bangsa Eropa membeli rempah-rempah yang mereka perlukan di Pasar Besar Konstatinopel. Pedagang-pedagang Genoa dan Venesia dari Italia lalu membawanya ke kota-kota pelabuhan di selatan dan barat benua itu.

Dari sanalah ia menyebar hingga ke wilayah terdingin di dekat kutub utara. Jadi, dari jazirah Maluku dan pulau-pulau lain di Nusantara; lada, pala, cengkih, kayu manis, kapulaga, adas, bawang, jahe, damar, bahkan gaharu diangkut dengan kapal ke Gujarat.

Silakan baca: Kenapa Memasukkan Anak di Pondok Pesantren?

Di sana, para pedagang membawanya dalam dua jalur. Lewat darat melalui Khurasan, Persia, Iraq, Suriah dan terus ke Konstantinopel. Atau lewat jalur laur ke arah Aden. Di Aden jalurnya terbagi dua lagi, melalui Laut Merah ke arah Mesir yang dilayarkan lagi ke Byzantium atau dibawa oleh kafilah-kafilah unta melalui jazirah Arab ke arah Palestina.

Dikarenakan jalurnya panjang dan melibatkan banyak pedagang, harga rempah itu begitu sampai di Eropa menjadi sangat mahal. Hal itu yang menjadi salah satu sebab mengapa orang-orang Eropa mencari jalan langsung ke negeri rempah-rempah, yaitu di kepulauan Nusantara.

Sebab yang lain adalah, ditutupnya Pasar Rempah Konstantinopel dari pedagang-pedagang Eropa beberapa saat setelah pembebasan Konstantionopel oleh Muhammad Al-Fatih.

Jadi, dikarenakan penutupan Pasar Rempah di Konstantinopel itulah bangsa-bangsa serakah dari barat ini datang ke wilayah Nusantara untuk menguasai rempah-rempah dari sumbernya. Mereka mendirikan perusahaan perdagangan yang bernama VOC yang dikemudian hari menjelma menjadi penguasa yang kejam dan menjajah hampir seluruh wilayah di negeri ini.

Nah, Perdana Menteri Daulah Utsmaniyah Alemdar Musthafa Pasha yang juga ayahanda dari Nurkandam*) menyadarinya dengan seksama setelah membongkar kembali begitu banyak arsip lama kekhalifahan. Beliau berfikir bahwa hutang sejarah itu hanya akan terbayar kalau Daulah Turki Utsmaniyah membantu Pangeran Diponegoro dan kawan-kawan berjihad melawan orang-orang kafir sampai mereka terusir dari seluruh kepulauan Nusantara.

Baca juga: Kisah Sepatu dan Pemandu Wisata di Turki


*) Nurkandam adalah salah seorang Janissary yang dikirim oleh Daulah Turki Utsmani dan berperang bersama Pangeran Diponegoro

Catatan: Tulisan ini diambil dari buku yang berjudul “Sang Pangeran dan Janissary Terakhir”, karya: Salim A. Fillah, halaman 141-145.