Sebetulnya Sayang apa Lebay Siih

Bagikan Tulisan ini
Email this to someone
email
Share on Facebook
Facebook
Tweet about this on Twitter
Twitter
Print this page
Print

AISZAKI.com – Saya pernah dicurhati beberapa suami. Para suami ini konon ingin menyekolahkan anak-anaknya di pondok pesantren namun terganjal oleh keengganan para istri melepas anaknya melanjutkan pendidikannya kesana.

Katanya, istrinya sangat sayang kepada anaknya. Saya bilang, enggan melepas anak ke pendidikan yang lebih baik itu bukan bukti sayang, itu wujud kelebaian yang nyata.

Orang tua yang ‘cengeng’ ingin selalu bersama anak-anaknya. Mereka ingin selalu hadir dan menjadi juru selamat ketika anak-anaknya dalam kesulitan menghadapi tantangan dunia.

Mereka mungkin tidak ngeh, suatu saat mereka pasti akan berpisah dengan anak-anaknya, itu di dunia. Di akhirat orang tua dan anak akan nafsi-nafsi mengurus urusannya masing-masing, tidak bisa saling tolong dan bantu.

Para orang tua yang enggan berpisah dengan anak-anaknya seharusnya berfikir, dia tidak selamanya akan bersama mereka. Suatu saat nanti anak-anak pasti akan lepas jauh dari pandangan matanya dan jauh dari jangkauan tangannya.

Suatu ketika si anak akan pergi jauh menuju suatu tempat yang jauh untuk menggapai impian-impiannya. Sebaiknya sejak dini kita berlatih untuk melepas kepergian mereka demi menuntut ilmu.

Yuuk biarkan anak-anak kita belajar mandiri dan bertanggung jawab untuk diri dan lingkungannya. Jangan kekang mereka atas nama sayang yang semu.

Baca juga: Kenapa Memasukkan Anak ke Pondok Pesantren?