AISZAKI.com – Banyak yang ngajak saya masuk bisnis multi level marketing (MLM). Saya jawab tidak. Cukuplah pengalaman beberapa kali ikut mlm menjadi pelajaran berharga.
Sebagaimana dalam usaha konvensional, dalam mlm pun ada yang berhasil, ada pula yang tidak, bahkan mblangsak.
Tahun 1994 saya pernah ikut Amw**, tahun 1998 ikut Ah**net, tahun 2007 masuk Ti***.
Silakan baca: Saya, Anak yang Gagal Mondok
Satu hal yang saya syukuri, dari sana saya belajar awal pelajaran motivasi hidup. Saya jadi kenal dengan motivator kelas dunia yang kelak akan menjadi salah satu wasilah saya membangun impian-impian saya.
Menurut saya, setidaknya ada tiga hal yang perlu dikritisi di bisnis mlm ini:
- Mlm lebih banyak menjual mimpi, sehingga orang akan melakukan apa saja diluar nalar
- Mlm seringkali melakukan kebohongan publik demi menarik calon anggota dan mempertahankan anggota
- Moto bebas finansial dan bebas waktu, itu hanya slogan dan omong kosong
Saya mendengar kabar dari orang yang sampai sekarang masih aktif:
- Marketing plan sekarang baru, karena marketing plan yang lama ternyata terbukti boncos
- Hadiah ratusan bmw, yacht dan lain-lain ternyata bohong belaka, hanya trik untuk bikin ngiler anggota
- Jika ada yang mengatakan, dengan ikut mlm kita sdh memiliki usaha sendiri, itu adalah bohong
Silakan baca: My Inspirator, My Father
Jadi menurut saya, mlm bukan bisnis yang baik. Lebih baik membangun bisnis sendiri yang sesuai dengan passion diri, sehingga kita sangat menikmati usaha yang kita bangun.
Jangan puas hanya dengan mendirikan usaha, tapi bangunlah sistem yang baik, sehingga suatu saat nanti kita akan menikmati BEBAS FINANSIAL dan BEBAS WAKTU, dan yang lebih dahsyat lagi, kita akan menikmati PASSIVE INCOME.
Sampai sekarang saya masih menggunakan produk mlm, hanya saja saya tidak masuk ke dalam sistemnya. Hanya memakai produknya saja.
Baca juga: Palestina, Negeri yang Terjajah, Siapa yang Membela?