AISZAKI.com – Saya tidak seperti orang tua lain yang sangat sibuk ketika anaknya mendapatkan tugas sekolah. Si orang tua mencari informasi kesana kemari demi mendapatkan jawaban tugas anaknya.
Orang tua model ini begitu khawatir jika anak-anaknya nilainya tidak seperti yang diharapkan. Bahkan akan sangat malu jika nilai anaknya dibawah teman-temannya.
Silakan baca: Palestina, Negeri yang Terjajah, Siapa yang Membela?
Sata tidak seperti itu. Saya tidak pernah ngurusi PR atau tugas-tugas sekolah anak-anak. Sejak anak pertama sampai anak kelima, sama, ora urus. Urusan mereka biarlah diselesaikan sesuai kemampuannya. Biarlah mereka menyelesaikan sendiri persoalan yang dimilikinya.
Sebagai orang tua saya hanya mengingatkan dan mengarahkan, itu pun jika dianggap perlu.
Baca: Nasihat Terbaik dari Kang Abik
Kembali soal kemandirian si anak. Sebagai orang tua, kita tidak selamanya bisa membersamai si anak dalam berbagai kesempatan. Jika tidak sejak sekarang mereka dikondisikan untuk mandiri, kapan lagi? Jangan sampai hanya gara-gara keinginan orang tua untuk memudahkan dan memanjakan anak, akan menjadi bumerang buat orang tuanya kelak.
Anak-anak yang terbiasa dibantu dan dimanja, kelak akan membuat susah kita sendiri. Bayangkan jika kejadian itu terjadi pada diri kita yang saat itu sudah sangat sepuh masih direpotin dengan kebrengsekan si anak yang sudah sama-sama tua. Akan sangat merepotkan.
Jadi, hentikan kebiasaan membantu urusan anak-anak kita.
Baca juga: Penggalangan Dana untuk Cinta dan Solidaritas Palestina