Nasihat Terbaik dari Kang Abik

Bagikan Tulisan ini
Email this to someone
email
Share on Facebook
Facebook
Tweet about this on Twitter
Twitter
Print this page
Print

Oleh: Hafshah Mar’atu Shaliha

AISZAKI.com – Perbincangan semakin hangat dan akrab hangat (2/11/19). Kami terlihat seperti bapak yang bercengkrama dengan anak-anaknya. Beliau bercerita tentang tahapan juga inspirasi menulisnya. Bagaimana mengembangkan ide-ide menjadi cerita panjang.

Berbicang akrab dengan Kang Abik

Di Indonesia Tidak Pernah Ketemu, Malah Ketemu di Turki

Wawancara yang direncanakan hanya 10 menit, akan tetapi dikarenakan pembicaraan yang sarat makna, apalagi kami berada di atas bangunan cafe İstanbul bersama semilir angin berhembus itu menjadi inspirasi besar untukku, mengubah salah satu sudut pandangku terhadap hidup ini, aku seperti di restart kembali.

Fayadh, rekanku tak kalah terkesan. Katanya begini “mood aku jadi tinggi banget tau, aku dapet inspirasi untuk berubah jadi lebih baik”. Beberapa pertanyaan juga aku lontarkan, seperti “bagaimana menurut ustadz, kami sebagai pemuda yang akan melanjutkan pendidikan, apakah kami sebaiknya mengambil jurusan yang mana, atau umum?” tanyaku. Beliau menjawab seperti yang pernah abi paparkan abi padaku.

Berfoto bersama teman-teman dan Kang Abik

Menghadiri Acara Indonesia di Turki

Beliau mengatakan, “Menurut saya agama ataupun umum itu sama saja, yang namanya ilmu datangnya dari Allah, semua ilmu dibutuhkan. Kalau semua mengambil jurusan agama akan repot, kalau umum semua juga repot. Yang terpenting adalah kita tahu apa tujuan kita, apa kemampuan kita dan bertanggung jawab atas apa yang kita pilih”.

Mendengar kata-kata itu, aku teringat ketika aku bertanya pada abi, dan mendapat jawaban yang sama dari redaksi kata dan wajah yang berbeda. Sebenarnya aku paham apa yang nantinya aku lakukan, apa yang ingin aku raih. Hanya saja terkadang aku butuh penekanan dan masukan dari orang lain terutama dari orang berilmu dan berpengalaman. Aku butuh pemikirannya agar tak terlalu jauh ketika berbelok. Perbincangan diakhiri tak lama setelah azan ashar berkumandang, kami berpisah di depan kafe, Kang Abik mampir ke perpustakaan, kami melanjutkan perjalanan pulang ke apartemen.

Baca juga: Yuuk kepoin sekolah pembibit wirausaha dan penghafal Al-Qur’an