Dinamika Keluarga yang Anak-anaknya Merantau

Bagikan Tulisan ini
Email this to someone
email
Share on Facebook
Facebook
Tweet about this on Twitter
Twitter
Print this page
Print

AISZAKI.com – Barangkali ini yang dinamakan dinamika keluarga yang anaknya sejak lulus sekolah dasar merantau. Merantau? Iya merantau ke kota lain untuk belajar, mondok.

Anak pertama, Hafshah lulus sekolah dasar tahun 2013 dan tahun itu juga nyantren ke Darunajah Cipining Bogor sampai lulus aliyah tahun 2019. Mulai 10 September tahun ini Hafshah berangkat ke Istanbul Turki untuk kuliah di sana.

Apa yang menjadi pertimbangan para orang tua dalam memilih sekolah?

Anak kedua, Rahman mulai nyantren tahun 2015 di pesantren yang sama sampai tahun 2019. Tahun 2019 pindah ke Darul Fikri, Cikarang dan ditempatkan di cabang Brebes.

Anak ketiga, Faiq mulai nyantren di Darul Fikri tahun 2019.

Alhamdulillah dari ketiga anakku yang nyantren semuanya betah di pesantren dan tidak menemui kendala yang berarti. Termasuk Hafshah yang sekarang yang tinggal di negeri orang, betah dan tidak ada kendala apa pun.

Apa sih kunci kesuksesan ?

Alhasil, sekarang kami tinggal bersama dua bocil, Hulwah dan Badi‘.

Hulwah saat ini masih sekolah dasar kelas 3 dan Badi’ desember nanti genap berumur 4 tahun.

Karena di rumah tidak ada anak yang gede, terkadang kami cukup kebingungan ketika di rumah sedang tidak ada makanan. Tidak ada yang bisa disuruh untuk membeli makanan di depan. Jika pas liburan biasanya tinggal suruh anak beli apa saja di luar, sekarang tidak ada yang bisa disuruh-suruh.

Itulah dinamika keluarga yang anak-anaknya merantau.

Baca juga: Yuuk kepoin sekolah penghafal Al-Qur’an dan pembibit wirausaha sejak usia din