Oleh: Hafshah Mar’atu Shaliha
AISZAKI.com – Yang aku ingin ceritakan di sini adalah pengalamanku ketika berkunjung ke Bursa pada hari Ahad (20/10/19). Kami pergi ke Bursa adalah dalam rangka menghadiri acara Indonesia yang di inisiasi oleh Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) Bursa.
Di Idonesia tidak pernah ketemu, malah ketemu di Turki
Yap, ini jelas masih tentang Turki, tentang kekayaannya akan sejarah juga tentang banyak nilai islam yang pernah hidup disini. Nah, Bursa ini adalah kota dimana makam Sultan Mehmet I (kakek dari Sultan Mehmet II, Al-Fatih) berada.
Baca juga: Apa yang membuat para orang tua memilih sekolah?
Di Kota Bursa ini juga tempat di mana pertama kali kebap dibuat oleh İskender Efendi, jadilah Kebapci İskender😊.
Kami berangkat ber delapan, perjalanan dimulai dari naik Marmaray (semacam KRL di Indonesia) dari stasiun Cevizli, dan turun di stasiun Sirkeci yang juga menjadi titik pertemuan kami. Dilanjut dengan jalan kaki menuju pemberhentian bus dan berangkat menuju Bursa.
Perjalanan menuju Bursa menggunakan bus ini membutuhkan waktu kurang lebih 4 jam (lama juga ya). Kalau di Indonesia Bursa ini seperti bandung mungkin, karena daerah Bursa ini adalah daerah yang dikelilingi dağ (gunung), sementara İstanbul dikelilingi laut dan pantai. Kami sampai ke tempat tujuan di malam hari.
Esok harinya, sambil menunggu acara mulai (mulainya sore guys), kami jalan-jalan dulu ke makam Sultan Mehmet I dan ke masjid yang ia bangun.
…masih berlanjut tulisannya…
Baca juga: Yuuk kepoin sekolah pembibit wirausaha dan penghafal Al-Qur’an