Satu Nasehat untuk Anakku

Bagikan Tulisan ini
Email this to someone
email
Share on Facebook
Facebook
Tweet about this on Twitter
Twitter
Print this page
Print

Banyak sudah nasehat yang kami jejalkan untuk anakku jauh-jauh hari sebelum keberangkatan ke Turki.

Dari mulai urusan menjaga kesehatan, menjaga kebersihan diri, makan tepat waktu, manajemen belajar dan manajemen diri. Maklum dia akan pergi ke sebuah negeri yang jauh dari orang tua dan sanak saudara.

Ketika sampai bandara niat hati ingin memberikan seabrek nasehat untuk anakku. Alih-alih memberikan petuah bejibun, eh malah mata ini jadi berkaca-kaca seolah setiap kata yang saya ucapkan menjadi jalan mudah untuk menangis seperti emaknya.

Baru ngomong dua patah kata, mata ini langsung terasa panas, air mata sudah ngembeng dan siap untuk tertumpah.

Akhirnya, mau tidak mau saya harus irit nasehat. Daripada harus nangis tersedu sedan seperti emaknya? Apa kata dunia… haha

Akhirnya, saya hanya memberikan satu nasehat pamungkas, singkat dan padat, “Hafshah ingatlah, kamu harus mampu mengatur diri sendiri di negeri orang”. “Iya bi”, jawabnya sambil menahan air mata yang akan tumpah di kelopak matanya.

Hanya itu yang bisa saya katakan, itu pun dengan susah payah sambil mengatur nafas yang tersengal.

Silakan baca juga: Pilih-pilih sekolah?