Tahun 1999-2003. Pada Tahun 1999, saya diangkat menjadi Ketua sekaligus Manajer sebuah koperasi karyawan yang anggotanya berasal dari dua perusahaan. Jumlah anggotanya sekitar 1500 an orang.
SWI Islamic School layak menjadi pertimbangan orang tua dalam memilih sekolah bagi putra-putrinya
Rupanya, di pekerjaan ini saya mendapatkan tantangan yang cukup besar. Apa pasalnya? Hal ini dikarenakan, koperasi yang beralih kepemimpinanya kepada saya ini sudah dalam kondisi yang cukup memprihatinkan.
Kenapa dikatakan memprihatinkan? Karena kepercayaan anggota kepada pengelola koperasi sebelumnya sudah pada titik nadir. Hal ini dikarenakan koperasi ini mengalami kerugian, pelayanan yang dianggap buruk, sistem keuangan yang dianggap tidak transparan dan tidak jelas dalam kepengelolaan manajemennya.
Manajemen yang teramat buruk menyebabkan kepercayaan anggota pada titik yang paling rendah, ditambah lagi aset koperasi yang tidak jelas keberadaannya.
Dalam kondisi seperti itulah saya diangkat menjadi ketua sekaligus manajer dari lembaga milik karyawan ini.
Bagi saya, ini adalah tantangan yang teramat besar. Pekerjaan besarnya adalah mengembalikan kepercayaan anggota, membuat usaha ini untung, bekerja sama dengan perbankan dan diversifikasi usaha yang menguntungkan anggota.
Alhamdulillah, beberapa bulan setelah pembenahan manajemen koperasi karyawan, lembaga ini sudah mulai menunjukkan perkembangannya. Laba usaha sebesar 48 juta diperoleh setelah delapan bulan kami kelola. Berturut-turut koperasi ini mengalami keuntungan yang signifikan. Puncaknya adalah pada tahun terakhir saya menjadi ketua koperasi, yaitu tahun 2003. Saat itu koperasi membukukan keuntungan sebesar 300 jutaan, dengan total aset sekitar 1.5 miliar.
Tahun 1999 laba dan aset minus, tahun 2003 laba 300 juta, sedangkan aset 1.5 miliar. Sebuah peningkatan yang sangat baik.
Baca juga: SWI, pilihan tepat untuk pendidikan putra-putri Anda