Pekerjaanku: Karyawan Koperasi Simpan Pinjam

Bagikan Tulisan ini
Email this to someone
email
Share on Facebook
Facebook
Tweet about this on Twitter
Twitter
Print this page
Print

Sejak merantau dan bekerja (1992) sampai dengan saat ini (2019), saya selalu mendapatkan pekerjaan yang mengharuskannya untuk berhubungan, berkomunikasi dan berurusan dengan orang lain.

Apa yang menjadi pertimbangan orang tua dalam memilih sekolah?

SWI Islamic School

Tahun 1992-1994. Saya bekerja sebagai tenaga marketing dan penagihan di sebuah koperasi simpan pinjam. Tugas utama saya adalah memasarkan produk pinjaman untuk anggota koperasi dan sekaligus menagih angsurannya secara harian.

Tantangan pekerjaan ini cukup tinggi, karena saya harus memenuhi baik target peminjaman maupun target penagihan. Untuk memenuhi target memasarkan uang mungkin tidak susah-susah amat. Siapa yang tidak mau duit? Kebanyakan orang berfikit, ambil saja dulu pinjamannya, perkara pembayarannya seperti apa, tidak terlalu dipikirkan. Oleh karenanya, banyak peminjam yang menunggak bahkan tidak membayar angsuran sama sekali.

Untuk mencapai target penagihan, ini memang memiliki tantangannya tersendiri. Butuh upaya yang ekstra sabar dan berani. Sabar dalam arti bagaimana caranya agar peminjam dengan sukarela membayar hutangnya. Berani dalam arti, banyak di antara peminjam yang sering kalap dan emosional ketika ditagih. Aneh kan?

Silakan baca juga: Bagaimana memilih sekolah