Menjenguk Anak di Pesantren

Bagikan Tulisan ini
Email this to someone
email
Share on Facebook
Facebook
Tweet about this on Twitter
Twitter
Print this page
Print

25 Agustus 2019 adalah hari dimana kami para orang tua diizinkan menjenguk anak-anak kami di pesantren. Letak takhosus pesantren tempat anak-anak kami cukup jauh dari tempat tinggal kami. Kami tinggal di Cikarang, sedangkan mereka ditempatkan di Tonjong, Brebes.

Sekalipun jauh, alhamdulillah sangat dekat dengan rumah orang tua saya. Perjalanan hanya 1 jam dari rumah orang tua ke pesantren.

Akhirnya, kami memutuskan untuk pulang kampung pada tanggal 24 Agustus di hari Sabtu. Kami menginap semalam di rumah orang tua, kemudian paginya kami bersama berangkat ke pesantren. Dikarenakan jauhnya itulah para oang tua santri banyak bermalam di penginapan obyek wisata Guci.

Rasa kangen yang membuncah membuat kami seolah tidak sabar ingin segera bertemu mereka. Maklum di pesantren ini kami hanya diizinkan untuk bertemu mereka dua bulan sekali. Apalagi anak kami ada dua di sana, Rahman dan Faiq. Rahman masuk ke pesantren untuk level SMA, sedangkan Faiq level SMP.

Rasa kangen bercampur senang dan haru membuat kami seolah selalu ingin membersamai mereka di pondok. Walaupun pada akhirnya, kami harus rela berpisah setelah 2-3 jam bercengkerama dan melepas kangen.

Para orang tua lain ada yang membawa anaknya ke tempat wisata dan menginap satu malam di penginapan. Karena pesantren memang membolehkan orang tua untuk membawa anak-anaknya satu malam saja. Sedangkan kami tidak memungkinkan untuk membawa mereka dikarenakan mobil sudah penuh sesak. Hal ini dikarenakan ibu, adik dan beberapa ponakan ikut dalam satu mobil, jadi sudah penuh sesak.

Alhamdulillah, semoga mereka menjadi anak sholeh dan menjadi penerang kubur orang tuanya. Amiin.

Lihat juga: SDIT Wirausaha Indonesia